Cari Blog Ini

Kamis, 20 September 2018

MENGAMBIL PELAJARAN DARI HIJRAH











(Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dengan harta dan jiwa mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan. QS. At Taubah : 20).

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Segala puji bagi Allah SWT atas limpahan nikmat dan karunia-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para pengikut sunnah dan seluruh umatnya sampai hari kiamat.
Bulan Muharam 1440 H merupakan tahun baru Islam, mengingatkan peristiwa hijrahnya Rasulullah beserta para sahabat dari Mekah menuju Madinah demi tegaknya Islam di muka bumi. Menjadikan Islam sebagai pilihan agama bukan perkara yang mudah, banyak ujian, tantangan maupun cobaan yang dipikul. Dari teror fisik, mental, fitnah, bahkan harta benda dan nyawapun juga menjadi taruhannya demi tetap memegang teguh agama Islam ini.
Kalau menengok sejenak perjuangan Rasulullah Muhammad SAW dan para sahabatnya sebagai generasi awal Islam, kita tidak membayangkan bagaiman hanya dengan beberapa orang harus menghadapi musuh-musuh Islam dari orang musyrik dan kafir Quraisy. Tapi pertolongan dari Allah SWT dan dengan keimanan yang luar biasa menghujam dalam dada Rasulullah SAW dan para sahabatnya, Islam masih tegak di muka bumi sampai sekarang, dan tersebar ke seluruh penjuru bumi ini. Kini dengan jumlah umat Islam yang sudah banyak bukan berarti tantangan, cobaan dan ujian berhenti. Bahkan bisa jadi cobaan datang dari dalam dan luar umat Islam. Cobaan dari dalam bahkan seringkali mengoyak rasa persatuan dan ukhuwah antar sesama umat Islam. Bahkan karena perbedaan pendapat dapat menutupi bahwa kita ini sesungguhnya saudara seiman dan ibarat satu tubuh. Malah dengan sesama umat Islam membenci, tapi dengan bukan merangkul. Akhirnya kita lupa bahwa sesama umat Islam adalah saudara, lupa bahwa saudara kita sesama umat Islam di tempat lain sedang menghadapi cobaan yang luar biasa berat, mereka mengalami penyiksaan, pembunuhan, dan teror-teror lain yang dialami umat Islam, sebut saja di Palestina, Rohingya, Myanmar, dan bahkan di daerah tertentu yang umat Islam dalam jumlah minoritas mengalami cobaan-cobaan maupun intimidasi.
Kita sebagai umat Islam di Indonesia yang damai, merasa terpanggil melihat saudara-saudara kita yang mengalami cobaan yang sedemikian berat, minimal dengan berdoa, dan ikut serta andil menyumbangkan sebagian harta kita. Melihat penderitaan sedemikian rupa saudara-saudara kita janganlah mengatakan hal-hal yang barangkali menyakitkan perasaan saudara-saudara kita seiman. Kata-kata urusan mereka sendiri, itu pertikaian rebutan daerah, ekonomi, politik, dll yang akhirnya dapat mengaburkan rasa persaudaraan sesama Islam harus dihindari.
Dengan semangat tahun baru 1440 H, mari kita berusaha menjadi muslim yang baik. Menjadi muslim yang baik tidak cukup dengan hanya mengandalkan faktor keturunan, identitas atau penampilan luar lainnya. Untuk menjd muslim yang sejati, kita harus memilih, berkomitmen dan berinteraksi dengan Islam dalam segenap aspek kehidupan. Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh setiap muslim agar pilihannya menjadi seorang muslim menjadi benar dan tulus adalah :
1.        Kita harus mengIslamkan aqidah kita
Aqidah yang benar dan lurus, sesuai dengan arahan Al Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW.
2.        Kiat harus mengIslamkan ibadah kita
Ibadah merupakan penghubung makhluk dengan Penciptanya, harus ditujukan pada Allah SWT.
3.        Kita harus mengIslamkan akhlak kita
Akhlak mulia adalah bukti dan buah dari keimanan yang benar.
4.        Kita harus mengIslamkan keluarga dan rumah tangga kita
Kewajiban kita yang harus dipikul seorang muslim, setelah kewajiban terhadap diri sendiri adalah bertanggung jawab terhadap keluarga, rumah dan anak-anaknya.
5.        Kita harus mampu mengalahkan nafsu kita.
Ada tiga tipe orang terhadap nafsunya:
a.       Orang yang dapat mengalahkan nafsunya. (orang-orang yang maksum)
b.      Orang yang dikuasai nafsunya
c.       Orang yang selalu berusaha keras mengontrol diri dan melawan nafsunya, terkadang menang, terkadang kalah, mereka berbuat salah tetapis segera bertaubat.
6.        Kita harus yakin bahwa hari esok milik Islam.