Cari Blog Ini

Minggu, 22 November 2020

MEMBUDAYAKAN BANGUN PAGI UNTUK MERAIH KEBERKAHAN

 



6 Rabi'ul Akhir 1442 H/ 22 Nopember 2020

 

MEMBUDAYAKAN  BANGUN PAGI UNTUK MERAIH KEBERKAHAN

 

BANGUN PAGI dalam keluarga harus menjadi budaya, di samping sebagai ajaran agama. Seorang ayah, harus mampu membangunkan anaknya untuk salat subuh. Antara suami dan isteri pun harus saling berpesan untuk saling membangunkan apabila ada anggota keluarga  yang bangun kesiangan. Insyaallah keluarga yang begitu akan mendapat keberkahan.

 

PAGI  hari adalah masa awal sebuah hari. Bagi orang Indonesia, waktu pagi terbentang mulai tengah malam hingga matahari terbit. Dalam agama, waktu pagi identik dengan waktu subuh.

 

PERIHAL bangun pagi, Nabi Muhmmad SAW memberi informasi seperti yang berikut ini.

 

“Setan membuat tiga ikatan di tengkuk (leher bagian belakang) salah seorang di antara kalian pada saat tidur. Di setiap ikatan setan akan mengatakan, ‘Malam masih panjang, tidurlah!’"

“Jika ia bangun, lalu berzikir pada Allah, lepaslah satu ikatan. Kemudian, jika ia berwudhu, lepaslah lagi satu ikatan.“

“Kemudian, jika ia mengerjakan salat, lepaslah ikatan terakhir. Di pagi hari ia akan bersemangat dan bergembira. Jika tidak melakukan seperti ini, ia tidak ceria dan menjadi malas.” (HR. Bukhari dan Muslim).

 

BERDASARKAN hadis tersebut, terkandung keutamaan bangun pagi. Di bawah ini adalah  keutamaan bangun bagi bagi seseorang yang bisa menjalaninya.

1.      Terlepas dari belenggu setan.

2.      Merasa semangat dan bergembira.

 

SEMENTARA itu, bagi orang yang meneruskan tidurnya, dia tidak akan mendapatkan keuntungan. Sebaliknya, dia akan mendapatkan kerugian, yaitu seperti yang berikut ini.

1.      Dia akan suram mukanya dan tidak bergairah.

2.      Dia tidak salat subuh. Padahal salat subuh disaksikan oleh para malaikat. Allah  berfirman, “Dan dirikanlah salat subuh. Sesungguhnya salat subuh itu disaksikan (oleh para malaikat)."  (QS. Al-Isra’: 78).

 

MALAIKAT yang menyaksikan hamba-hamba Allah yang sedang menunikan salat subuh sangat banyak. Mereka itu adalah para malaikat yang berjaga pada malam hari dan para malaikat yang berjaga pada siang hari.

 

NABI MUHAMMAD SAW bersabda, “Para malaikat malam dan malaikat siang berkumpul di waktu subuh.”  (HR. Bukhari dan Muslim).

 

DI dalam keluarga, bangun pagi harus menjadi budaya, di samping sebagai ajaran agama. Seorang ayah harus mampu membangunkan anaknya untuk mengerjakan salat subuh.

 

DI antara suami   dan isteri pun harus saling berpesan untuk saling membangunkan  apabila ada anggota keluarga  yang bangun kesiangan. Insyaallah keluarga yang bangun pagi akan mendapat pahala dan keberkahan.

 

NABI MUHAMMAD SAW bersabda ketika membangunkan Fatimah, puteri kesayangan beliau, ”Wahai anakku. Bangunlah. Songsonglah rezeki Tuhanmu dan janganlah kamu termasuk pribadi  yang lalai. Sebab, Allah memberi rezeki kepada hamba-Nya di antara terbit fajar dengan terbit matahari.”  (HR. Ahmad dan Baihaki). Inilah pahala bangun pagi, beroleh rezeki.

 

SELANJUTNYA, orang yang bangun pagi pun akan didoakan oleh Nabi Muhammad SAW. Hal ini termaktub di dalam hadis  yang berikut ini.

NABI MUHAMMAD  SAW bersabda, “Ya Allah, berkahilah umatku pada waktu pagi hari (bangun fajar).” (HR. Ahmad. Inilah keberkahan bangun pagi.

 

DARI semua informasi di atas, maka dapat dimengerti bahwa bangun pagi menjadi penanda waktu dimulainya semua kebaikan. Sementara itu,  pada setiap kebaikan yang dilakukan oleh seorang hamba Allah ada pahala tersendiri yang dijanjikan oleh Allah.

 

YANG dijanjikan oleh Allah itu pasti akan diberikan. Allah  tegaskan, “Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.” (QS. Ali Imran: 9).

 

Allaahumma innii as-aluka ‘ilmaan naafi’an, warizqan thayyiban, wa’amalan mutaqabbalan.  “Ya Allah. Sungguh,  aku minta kepada-Mu ilmu ilmu yang manfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima.” (HR. Ibnu Majah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar