4 Rabi'ul Akhir 1442 H/ 20 Nopember 2020
DISIPLIN TERHADAP WAKTU
"Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Allah mengumpulkan mereka,
(mereka merasa) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) kecuali
sesaat saja pada siang hari (pada waktu) mereka saling berkenalan." (QS
Yunus: 45).
AGAMA (Islam) sangat menghargai waktu. Kenapa waktu dihargai? Karena waktu adalah sangat bernilai.
DALAM Alquran, Allah
bersumpah dengan waktu. Misalnya, dalam Surah Al-‘Ashr ayat 1-3 disebutkan: "Wal ‘ashr, inna al-insân la
fî khusr, illallazîna âmanû, wa ‘amilû al-shâlihât, wa tawâshau bi al-haqq, wa
tawâshau bi al-shabr."
ARTINYA, “Demi masa
(waktu). Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang
yang beriman, beramal salih (mengerjakan kebajikan), saling berwasiat dengan
kebenaran, dan saling berwasiat dengan kesabaran.”
AYAT di atas menunjukkan bahwa masa hidup di dunia terasa sangat
singkat. Waktu adalah karunia dari Allah yang diberikan kepada semua orang
tanpa kecuali.
ITULAH sebabnya, jangan sampai kita lalai terhadap waktu dan tidak
menghargainya sehingga berlalu tanpa arti. Waktu harus disyukuri dengan cara
dimanfaatkan sebaik-baiknya sesuai dengan komitmen kita dan tujuan penciptaan
kita oleh Allah.
BEBERAPA surah dalam Alquran pun
diawali Allah dengan bersumpah
menggunakan berbagai macam waktu. Demi waktu fajar (QS Al-Fajr ayat 1), demi waktu malam (QS Al-Lail ayat 1), demi waktu dhuha (QS
Adh-Dhuha ayat 1), demi masa (QS
Al-Ashr ayat 1).
HAL tersebut menunjukkan bahwa waktu adalah hal yang penting untuk
diperhatikan. Dengan demikian, kita
tidak akan membiarkan waktu berlalu tanpa dimanfaatkan dengan baik untuk
melakukan ketaatan dan ibadah kepada Allah.
PADAHAL, Allah telah banyak memberikan nikmat kepada kita. Inilah
prinsip yang harus dipegang untuk mengelola waktu yang merupakan karunia
nikmat-Nya.
"Sesungguhnya salat adalah kewajiban yang ditentukan waktunya
atas orang-orang yang beriman." (QS
An-Nisa' :103).
DALAM kaitannya dengan hal tersebut, Rasulullah SAW pernah
ditanya, "Amalan apa yang paling afdal?"
BELIAU pun menjawab,
"Salat di awal waktunya." (HR Abu Daud).
AGAMA mengajarkan kepada kita untuk disiplin terhadap waktu dengan
membiasakan diri untuk salat pada awal waktu, tidak menunda-nunda. Kita
hendaknya mengamalkan disiplin terhadap waktu dalam hidup sehari-hari.
RASULULLAH SAW bersabda, "Manfaatkan lima perkara sebelum
lima perkara: waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, waktu sehatmu sebelum
datang waktu sakitmu, waktu kayamu sebelum datang waktu kefakiranmu, waktu
luangmu sebelum datang masa sibukmu, dan waktu hidupmu sebelum datang
kematianmu." (HR Hakim).
DENGAN memperhatikan hadis di atas, kita menyadari bahwa nikmat
tersebut sewaktu-waktu bisa diambil oleh Allah. Dengan demikian, kita harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya secara benar di jalan yang
diridhai Allah sebelum datang waktu berubahnya nikmat tersebut.
Allahumma waffiqna li tha’atika, wa atmim taqshirana, wa taqabbal
minna, innaka antas sami’ul ‘alim. Wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammadin wa
‘alihi wa shahbihi wa sallam. Ya Allah,
bimbinglah jalan kami pada jalan ketaatan kepada-Mu, sempurnakanlah kekurangan
kami, terimalah ibadah kami. Sungguh, Engkau Maha Mendengar lagi Mengetahui.
Semoga Allah melimpahkan salawat dan salam-Nya kepada Nabi Muhammad SAW,
keluarga, dan para sahabatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar