Cari Blog Ini

Selasa, 17 November 2020

MEMULIAKAN TAMU ITU MENDAPAT PAHALA

 


1 Rabi'ul Akhir 1442 H/ 17 Nopember 2020

 

MEMULIAKAN TAMU ITU MENDAPAT PAHALA

 

DALAM agama, memuliakan tamu adalah sebuah amal salih yang pahalanya bukan saja akan dibalas oleh Allah di akhirat sebagai tabungan. Akan tetapi,  memuliakan tamu juga akan mendapatkan balasan secara langsung di dunia yang akan segera dirasakan oleh pelakunya.

 

MENYAMBUNG tali silaturahmi dan menyambut orang yang berniat untuk menyambung tali silaturahmi adalah keharusan bagi  muslim. Memulai dan menyambung silaturahmi dengan cara bertamu dan menerima tamu memiliki adab  tersendiri yang teratur dalam aturan agama.

 

BAHKAN,  agama sangat menganjurkan pemeluknya agar  memuliakan dan mengormati tamu sebagai bentuk ketakwaan dan sebagai bentuk penghormatan terhadap diri sendiri. Karena kualitas pribadi seseorang salah satunya bisa terlihat dari bagaimana ia menerima tamu dan memuliakannya.

 

SALAH satu karakteristik penting dalam masyarakat muslim adalah memuliakan tamu. Memuliakan tamu merupakan cermin penghargaan agama terhadap hak-hak individu dan sosial seseorang.

 

KARENA itu Nabi Muhammad SAW bersabda seperti yang di bawah ini.

 

   مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلأخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ

 

“Barangsiapa  beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah  memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari).

 

HADIS   tersebut memberi indikasi bahwa ada kaitan antara iman seseorang dengan memuliakan tamu. Di samping itu, memuliakan tamu pun berefek positif bagi kehidupan akhirat.

 

JADI,  agama memandang tamu tidak hanya sebagai entitas penting dalam membangun kehidupan manusia dalam berbagai aspek di dunia. Akan tetapi, memulikan tamu pun menjadi ukuran keimanan seseorang.

 

TAMU dan didatangi tamu adalah simbol kerja sama. Artinya, ada praktik tukar-menukar informasi, kepentingan, dan kebutuhan lainnya di dalamnya.

MANUSIA diciptakan  Allah sebagai makhluk yang tidak bisa hidup sendirian. Takdirnya, manusia adalah makhluk berkelompok. Maka, manusia membutuhkan makhluk sejenis, baik untuk berkumpul maupun bertukar kebutuhan.

MISALNYA, untuk memenuhi kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Secara praksis, sebagai pintu awal untuk memenuhi ketiga kebutuhan tersebut adalah  dengan bertamu dan menerima tamu.

 

BERTAMU yang dianjurkan oleh agama adalah seperti yang berikut ini.

1.   Masuk  rumah apabila diizinkan atau diundang.

2.   Makan makanan dan minum minuman  yang disediakan.

3.   Tidak memperpanjang pembicaraan.

4.   Berkata dengan cara yang baik (sopan) atau memilih diam.

 

SEJATINYA kian banyak orang yang datang bertamu itu menandakan bahwa seseorang memiliki pergaulan yang luas, disenangi, dan ada yang dibutuhkan orang lain darinya. Oleh karena itu, salah satu cara merawatnya adalah dengan memulikan tamu dengan berbagai cara.

MISALNYA, menyambut tamu  dengan senyum dan perkataan baik. DI samping itu juga menyediakan makanan dan atau minuman.


NABI MUHAMMAD SAW memberi kabar, "Apabila seorang tamu masuk ke rumah seorang mukmin, masuk pula bersama tamu itu seribu rahmat dan seribu berkah. Allah akan menulis untuk pemilik rumah itu pada setiap suap makanan yang dimakan oleh tamunya seperti pahala haji dan umrah.” (HR. Dailami). Inilah pahala memuliakan tamu yang begitu hebat.


SEMOGA rumah kita termasuk rumah yang senantiasa dimasuki tamu sehingga kita mendapatkan dua pahala sekaligus. Yakni yang berikut ini.

Pertama, pahala dunia berupa adanya kemudahan untuk saling bertukar informasi dan kebutuhan baik primer, skunder, dan tetier.

Kedua, pahala akhirat, berupa masuknya seribu rahmat dan seribu berkah ke dalam rumah tuan rumah. Termasuk, pahala seperti haji dan umrah.

 

Allahumma barik lahum fima razaqtahum waghfirlahum warhamhum.  “Ya Allah, berilah keberkahan atas apa yang Engkau rezekikan pada mereka, ampunilah dan kasihanilah mereka.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar