(Orang-orang
yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dengan harta dan jiwa
mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Mereka itulah orang-orang
yang memperoleh kemenangan. QS. At Taubah : 20).
Alhamdulillahi rabbil
‘alamin. Segala puji bagi Allah SWT atas limpahan nikmat dan karunia-Nya.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada nabi Muhammad SAW, kepada
keluarganya, para pengikut sunnah dan seluruh umatnya sampai hari kiamat.
Bulan Muharam 1440 H
merupakan tahun baru Islam, mengingatkan peristiwa hijrahnya Rasulullah beserta
para sahabat dari Mekah menuju Madinah demi tegaknya Islam di muka bumi.
Menjadikan Islam sebagai pilihan agama bukan perkara yang mudah, banyak ujian,
tantangan maupun cobaan yang dipikul. Dari teror fisik, mental, fitnah, bahkan
harta benda dan nyawapun juga menjadi taruhannya demi tetap memegang teguh
agama Islam ini.
Kalau menengok
sejenak perjuangan Rasulullah Muhammad SAW dan para sahabatnya sebagai generasi
awal Islam, kita tidak membayangkan bagaiman hanya dengan beberapa orang harus
menghadapi musuh-musuh Islam dari orang musyrik dan kafir Quraisy. Tapi
pertolongan dari Allah SWT dan dengan keimanan yang luar biasa menghujam dalam
dada Rasulullah SAW dan para sahabatnya, Islam masih tegak di muka bumi sampai
sekarang, dan tersebar ke seluruh penjuru bumi ini. Kini dengan jumlah umat
Islam yang sudah banyak bukan berarti tantangan, cobaan dan ujian berhenti.
Bahkan bisa jadi cobaan datang dari dalam dan luar umat Islam. Cobaan dari
dalam bahkan seringkali mengoyak rasa persatuan dan ukhuwah antar sesama umat
Islam. Bahkan karena perbedaan pendapat dapat menutupi bahwa kita ini
sesungguhnya saudara seiman dan ibarat satu tubuh. Malah dengan sesama umat
Islam membenci, tapi dengan bukan merangkul. Akhirnya kita lupa bahwa sesama
umat Islam adalah saudara, lupa bahwa saudara kita sesama umat Islam di tempat
lain sedang menghadapi cobaan yang luar biasa berat, mereka mengalami
penyiksaan, pembunuhan, dan teror-teror lain yang dialami umat Islam, sebut
saja di Palestina, Rohingya, Myanmar, dan bahkan di daerah tertentu yang umat
Islam dalam jumlah minoritas mengalami cobaan-cobaan maupun intimidasi.
Kita sebagai umat
Islam di Indonesia yang damai, merasa terpanggil melihat saudara-saudara kita
yang mengalami cobaan yang sedemikian berat, minimal dengan berdoa, dan ikut
serta andil menyumbangkan sebagian harta kita. Melihat penderitaan sedemikian
rupa saudara-saudara kita janganlah mengatakan hal-hal yang barangkali
menyakitkan perasaan saudara-saudara kita seiman. Kata-kata urusan mereka
sendiri, itu pertikaian rebutan daerah, ekonomi, politik, dll yang akhirnya
dapat mengaburkan rasa persaudaraan sesama Islam harus dihindari.
Dengan semangat tahun
baru 1440 H, mari kita berusaha menjadi muslim yang baik. Menjadi muslim yang
baik tidak cukup dengan hanya mengandalkan faktor keturunan, identitas atau
penampilan luar lainnya. Untuk menjd muslim yang sejati, kita harus memilih,
berkomitmen dan berinteraksi dengan Islam dalam segenap aspek kehidupan. Sifat-sifat
yang harus dimiliki oleh setiap muslim agar pilihannya menjadi seorang muslim
menjadi benar dan tulus adalah :
1.
Kita
harus mengIslamkan aqidah kita
Aqidah
yang benar dan lurus, sesuai dengan arahan Al Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW.
2.
Kiat
harus mengIslamkan ibadah kita
Ibadah merupakan
penghubung makhluk dengan Penciptanya, harus ditujukan pada Allah SWT.
3.
Kita
harus mengIslamkan akhlak kita
Akhlak mulia
adalah bukti dan buah dari keimanan yang benar.
4.
Kita
harus mengIslamkan keluarga dan rumah tangga kita
Kewajiban
kita yang harus dipikul seorang muslim, setelah kewajiban terhadap diri sendiri
adalah bertanggung jawab terhadap keluarga, rumah dan anak-anaknya.
5.
Kita
harus mampu mengalahkan nafsu kita.
Ada tiga
tipe orang terhadap nafsunya:
a.
Orang
yang dapat mengalahkan nafsunya. (orang-orang yang maksum)
b.
Orang
yang dikuasai nafsunya
c.
Orang
yang selalu berusaha keras mengontrol diri dan melawan nafsunya, terkadang
menang, terkadang kalah, mereka berbuat salah tetapis segera bertaubat.
6.
Kita
harus yakin bahwa hari esok milik Islam.